4 Senjata Tradisional Betawi Yang Melegenda dan Perlu Anda Ketahui!

Senjata Tradisional Betawi Yang Melegenda - Kebudayaan sebagai satu warisan nenek moyang yang berupa fisik atau non-fisik. Warisan itu sanggup bertahan hadapi beragam dimensi waktu dan peralihan yang terjadi pada manusia dan jaman. Salah satu warisan kebudayaan yang berupa fisik yaitu berbentuk senjata. Senjata ialah hal yang sanggup mengganti jalannya satu pertarungan pada jaman dulu. Dengan kuasai senjata, taktik, dan mengalahkan alam, leluhur kita sukses membuat sebuah peradaban.

Senjata Tradisional Betawi

Senjata Tradisional Betawi

Senjata yang dipakai oleh leluhur sebelumnya kita karakternya masih tradisionil. Hingga, senjata itu diberi nama sebagai senjata tradisional.

Berikut sebagai beberapa bentuk senjata tradisional yang ada di daerah Jakarta. Daerah Jakarta ditinggali oleh suku Betawi sebagai barisan suku mayoritasnya. Dengan demikian, senjata tradisionil Jakarta dapat dikatakan sebagai senjata tradisional Betawi.

1. Golok

Golok ialah senjata tradisional Betawi yang oleh beberapa warga dikatakan sebagai gablongan. Pemberian nama itu berdasar manfaatnya yang dipakai untuk kepentingan rumah tangga. Disamping itu, gablongan diletakkan di dapur oleh warga di tempat.

Penyimpanan senjata tradisional Jakarta ini ada juga yang menyimpan di bawah bantal tempat tidur. Hal tersebut mempunyai tujuan untuk memudahkan sang pemakai saat ingin memakainya jika terjadi pertarungan atau perkelahian yang memiliki sifat aksdiental. Langkah begitu umumnya dipakai oleh orang tertentu, yakni beberapa juara.

Di samping itu, ada pula golok yang dikatakan sebagai sorenan. Sorenan ialah golok yang mempunyai sarung atau tempat penutup mata goloknya. Sarung itu berperan membuat perlindungan sang pengguna dari ketajaman golok.

Golok yang mempunyai kualitas umumnya dibuat berbahan baku opsi, yakni berbentuk baja. Bahan baku opsi itu mempunyai dampak berbentuk ketajaman extra di ke-2 seginya. Mengakibatkan, segi atas atau bawah dari golok mempunyai kekuatan untuk mencederai saat dipakai.

Sementara itu sarung golok dibuat berbahan kayu yang ulet seperti kayu jambu dan kayu rambutan. Di bagian sarung itu umumnya didiamkan polos, walau ada banyak golok yang diketemukan bermotif. Pola itu benar-benar bervariatif. Disamping itu, untuk menambahkan nilai seni, sisi sarung itu dilapis dengan logam, gading, atau sundul kerbau.

2. Belati

Belati ialah senjata tradisional Betawi yang mempunyai 3 sisi, yakni sisi tubuh, sisi gagang, dan sisi sarung. Tipe senjata belati ini pemakaiannya oleh beberapa juara dipakai sebagai senjata lempar untuk membidik lawan yang ada di jarak jauh dan menengah. Oleh karenanya, belati mempunyai ketajaman yang paling tajam supaya bisa menancap di bagian tujuan.

Senjata tradisional Jakarta ini dibuat berbahan berbentuk besi di bagian tubuhnya. Pada bagian gagangnya dibuat dari kayu yang paling keras atau gading. Dan pada bagian sarungnya dibuat dari kayu yang keras dan umumnya bermotif Singa, Garuda, dan Ular Naga.

Nama belati benar-benar mempunyai jalinan yang kuat berdasar ketajaman yang dipunyai di bagian satu segi mata belatinya. Orang Betawi biasa mengatakan sebagai "Belati Mata Satu".

Disamping itu, ada pula belati yang mempunyai ketajaman pada dua segi mata belatinya. Tipe dari belati itu namanya "Belati Mata Dua".

Kegunaan dari senjata belati ini yang khusus yakni untuk alat bertanding oleh beberapa pakar silat atau juara . Maka, walau senjata ini memiliki bentuk kecil, belati sanggup mengganti jalannya pertempuran.

3. Badik Cangkingan

Badik Cangkingan ialah senjata tradisional Betawi yang pada jaman dulu dipakai oleh beberapa pemuda Betawi sebagai senjata saat melancong. Senjata ini dibawa dengan dicangking (ditenteng) pada tangan. Oleh karenanya, senjata itu dikenali oleh warga luar Betawi sebagai senjata cangkingan.

Senjata tradisional Jakarta ini benar-benar serupa dengan senjata tradisionil dari Aceh yakni Rencong. Tetapi, Badik ini memiliki ukuran lebih kecil bila dibanding dengan Rencong. Walau demikian, senjata ini tidak kalah tajamnya dengan Rencong, ya.

Pada jaman dulu, badik dibawa dengan disembunyikan pada celana atau sarung. Status menyisipkannya yakni ada pas ada di belakang badan. Tetapi, sekarang kita hampir tak pernah menyaksikan ada orang Betawi yang melancong jauh dengan mencangking senjata badik.

Bahan dasar untuk membikin gagang badik dibuat dari kayu yang keras atau gading. Cincin yang memutari gagang dari Badik dibuat berbahan yang cukup eksklusif, yaitu perak, perunggu, atau emas. Sarungnya dibuat dari kayu dan dihias dengan ukir-pahatan ciri khas Betawi yang menambahkan kekhasan dari senjata ini. Dan, sisi tubuh dibuat dari besi atau baja hasil leburan rel kereta api.

Pada masa sekarang, senjata badik telah berpindah perannya dari senjata perang jadi aksesories tambahan atau pendamping pada baju tradisi yang dipakai saat pernikahan khususnya oleh baju lelaki. Oleh karenanya, telah jarang-jarang masyarakat yang simpan badik sebagai senjata. Tetapi, umumnya diletakkan oleh beberapa perias pengantin.

4. Punta

Punta dalah senjata tradisional Betawi yang mempunyai ujung rata. Senjata Punta ini mempunyai keserupaan dengan senjata tradisional ciri khas Sunda, yaitu Kujang. Yang membandingkan di antara ke-2 nya yakni di bagian ujungnya yang lancip.

Pada jaman dulu, senjata tradisional Jakarta ini benar-benar exclusive ditemui hadirnya. Yakni, cuman dipunyai oleh beberapa pedagang besar atau saudagar kaya raya. Hingga, masyarakat biasa tidak mempunyai privilege atas senjata ini. Tetapi, pada jaman saat ini telah jarang seorang saudagar atau pedangang besar yang simpan punta ini.

Kegunaan senjata punta yang khusus untuk lakukan serangan atau menjaga diri dari gempuran bajing loncat yang membidik barang bawaan beberapa saudagar. Langkah mendapatkannya yakni tidak seluruhnya perajin dapat membuat senjata ini, hingga beberapa saudagar perlu lakukan pemesanan lebih dulu. Juga bisa punta ini didapat dari pemberian seseorang.

Cara membuat adalah dengan memanasi baja yang hendak jadi punta, selanjutnya dibuat dengan perlengkapan komplet, ditempa dan dibuat sama sesuai wujud yang diharapkan. Yang membuat khusus yakni jarang-jarang orang yang menyaksikan punta dibikin oleh perajin asal-asalan karena merupakan property khusus orang kaya di saat itu.

Di saat ini, kedatangan punta tidak pernah dibawa oleh beberapa saudagar. cuman jadi koleksi rumahan atau barang yang bagus sekali kolektor dari beragam negara Asia atau dunia.

Demikianlah ulasan berkenaan beberapa jenis senjata tradisional Betawi yang demikian menjadi legenda. Kamu tentu pernah menyaksikan beberapa salah satunya lewat tayangan tv, perlihatkan Lenong, atau pertunjukan yang lain benar-benar memvisualisasikan adat Betawi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel