BERDAKWAH TERKAIT DENGAN HADIS “SAMPAIKAN DARIKU WALAU SATU AYAT “

BERDAKWAH TERKAIT DENGAN HADIS “SAMPAIKAN DARIKU WALAU SATU AYAT “ DALAM KITAB JAMI’ AT-TIRMIDZI - Latar belakang - Dakwah adalah Proses menyampaikan ajaran agama dan mengajak orang lain untuk mengikuti ajaran tersebut. Berdakwah merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan dan menyebarkan ajaran agama kepada masyarakat luas.

SAMPAIKAN DARIKU WALAU SATU AYAT

SAMPAIKAN DARIKU WALAU SATU AYAT

Dakwah telah dilakukan sejak zaman nabi-nabi di masa lalu, termasuk juga oleh Nabi Muhammad Saw yang merupakan pembawa ajaran islam. Sejak itulah, para ulama dan kaum muslimin juga telah terus berdakwah untuk menyebarkan ajaran islam ke berbagai belahan dunia.

Hal ini juga merupakan bagian penting dari kehidupan umat islam, karena menurut ajaran islam, setiap orang muslim diharapkan untuk berdakwah dan mengajak orang lain untuk mengikuti ajaran islam. Dakwah juga merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan islam kepada orang yang belum mengetahui tentang agama tersebut, sekaligus membarikan edukasi dan pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran islam. 

Selain itu juga, dakwah adalah cara untuk memperbaiki keadaan masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup manusia sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran islam. Oleh karena itu, berdakwah merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim untuk terus menyebarkan ajaran islam kepada orang lain dan memperbaiki keadaan masyarakat.

Rumusan masalah 

  1. Bagaimana cara memahami dan menginterpretasikan hadis sampaikan dariku walau satu ayat dalam kitab jami’ at-tirmidzi secara tepat dan benar?
  2. Bagaimana pentingnya sosialisasi dan berdakwah dalam menyebarkan ajaran islam terutama melalui hadis sampaikan dariku walau satu ayat?
  3. Apa saja prinsip-prinsip dakwah yang harus dipegang oleh seorang muslim dalam menyampaikan ajaran islam, dan bagaimana cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari

Pembahasan

Dakwah adalah upaya dan tindakan seseorang yang menyampaikan pesan atau ajaran islam kepada orang lain. Berdakwah juga merupakan salah satu bentuk pelaksanaan hadis tersebut, yaitu dengan menyampaikan ajaran islam kepada orang lain dengan tujuan agar mereka mengikuti dan memahami ajaran tersebut. 

Juga bagian dari amar ma’ruf nahi mungkar, yaitu mengajak orang lain kepada kebaikan dan mencegah mereka dari kemungkaran. Dengan berdakwah kita dapat membantu sesama muslim untuk memahami dan mengamalkan ajaran islam dengan benar, serta membantu orang non-muslim untuk memahami dan mengenal lebih jauh tentang islam. Salah satu hadis yang terkenal dan sering dijadikan sebagai landasan dasar bagi kegiatan dakwah atau penyebaran ajaran islam. Hadis yang diriwayatkan dalam kitab Jami’ At-Tirmidzi, yang artinya :

“sampaikannlah dariku meskipun hanya satu ayat”

Hadis ini menunjukan bahwa setiap orang yang mengetahui ajaran islam harus membantu dakwah dengan menyampaikan ajaran tersebut kepada orang lain. Dakwah tidak hanya menjadi tanggung jawab para ulama atau orang yang terlatih dalam ilmu agama, tapi juga menjadi tanggung jawab setiap orang yang memahami ajaran islam.

Isi hadis ini juga menekankan pentingnya menyebarkan ajaran islam kepada orang lain, bahkan jika hanya satu ayat saja. Selain itu, hadis ini juga menunjukkan bahwa Allah akan memberi8kan pahala kepada orang yang berusaha menyebarkan ajarannya, meskipun jika usahanya tidak seberhasil dengan apa yang diharapkan. Jadi hadis ini merupakan dorongan bagi umat islam untuk terus berdakwah dan menyebarkan ajaran islam kepada orang lain dengan ikhlas dan tulus

Oleh karena itu, dakwah merupakan bagian penting dari kehidupan seorang muslim, karena ia harus membantu menyebarkan ajaran islam kepada orang lain dan memperkuat keyakinan umat islam. Selain itu juga, dakwah merupakan salah satu cara untuk menegakkan ajaran islam di masyarakat sehingga masyarakat tersebut dapat menjalani hidup yang sejahtera dengan mengikuti ajaran islam yang benar.

Kemudian sosialisasi dan berdakwah merupakan cara yang penting untuk menyebarkan ajaran Islam, terutama melalui hadis-hadis yang telah diturunkan oleh Nabi Muhammad SAW. Hadis "sampaikan dariku walau satu ayat" menunjukkan betapa pentingnya menyebarkan ajaran Islam kepada orang lain, bahkan jika hanya dengan satu ayat saja.

Dengan sosialisasi dan berdakwah, kita dapat membantu orang lain untuk mengetahui dan memahami ajaran Islam dengan lebih baik. Ini juga dapat membantu dalam menyebarkan pesan-pesan kebaikan dan kebenaran yang terkandung dalam Islam, serta dapat membantu dalam mengurangi kekeliruan dan kesalahpahaman tentang ajaran ini.

Sosialisasi dan berdakwah juga merupakan cara untuk menjadi teladan dan memberikan contoh yang baik kepada orang lain. Dengan menunjukkan sikap dan tindakan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, kita dapat membantu dalam meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap ajaran ini di kalangan masyarakat.

Oleh karena itu, penting untuk terus melakukan sosialisasi dan berdakwah dalam menyebarkan ajaran Islam, terutama melalui hadis-hadis yang telah diturunkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Dalam hadis lain, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya setiap umat memiliki seorang da'i (pemberi dakwah), maka setiap da'i harus bertanggung jawab atas jama'ahnya." Ini menunjukkan bahwa setiap orang yang berdakwah memiliki tanggung jawab yang besar terhadap orang-orang yang menerima dakwahnya. Oleh karena itu, kita sebagai umat Islam harus serius dalam menjalankan tugas dakwah kita, dengan menggunakan metode yang baik dan sesuai dengan prinsip-prinsip dakwah Islam.

Ada beberapa prinsip dakwah yang harus dipegang oleh seorang muslim dalam menyampaikan ajaran Islam, antara lain:

Menghargai keberagaman

Setiap orang memiliki latar belakang, pandangan, dan kepercayaan yang berbeda. Oleh karena itu, dalam menyampaikan ajaran Islam, seorang muslim harus memahami dan menghargai keberagaman yang ada.

Menghargai hak-hak orang lain

Dalam menyampaikan ajaran Islam, seorang muslim harus memahami dan menghargai hak-hak orang lain, termasuk hak untuk memperoleh informasi yang tepat dan hak untuk memilih apa yang diyakininya.

Menggunakan metode yang sopan dan santun

Dalam menyampaikan ajaran Islam, seorang muslim harus menggunakan metode yang sopan dan santun, tidak menggunakan kekerasan atau ancaman.

Menghargai perbedaan pendapat

Dalam menyampaikan ajaran Islam, seorang muslim harus mampu menerima dan menghargai perbedaan pendapat yang ada, asalkan pendapat tersebut tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar Islam.

Untuk menerapkan prinsip-prinsip dakwah tersebut dalam kehidupan sehari-hari, seorang muslim dapat melakukan beberapa hal, diantaranya:

Menjadi contoh yang baik bagi orang lain

Dengan menjadi contoh yang baik, seorang muslim dapat menunjukkan bahwa ajaran Islam merupakan ajaran yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.


Menyampaikan ajaran Islam dengan cara yang sopan dan santun

Dalam menyampaikan ajaran Islam, seorang muslim harus menggunakan bahasa yang sopan dan santun, serta menghargai pendapat orang lain.

Menjadi pendengar yang baik

Dengarkan dan pahami pendapat orang lain sebelum memberikan tanggapan atau saran. Ini akan membantu dalam menjaga hubungan yang baik dengan orang lain.

Berlatih keberagaman

Latih diri untuk menerima dan menghargai perbedaan pendapat yang ada, baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat.


Referensi

Ahmad Fatoni, Lc. Juru Dakwah yang Cerdas dan Mencerdaskan: Edisi 1. Vol. 1. Prenada Media, 2019.

Hasri, Feri Dhani. Pesan dakwah lirik lagu “Jalan Kebenaran” grup Band Gigi: analisis semiotik Roland Barthes. Diss. UIN Sunan Ampel Surabaua, 2021.

Supar, Arwani Amin. "DAKWAH DI MEDIA SOSIAL." Jurnal STIU Darul Hikmah 6.2 (2020): 85-97.

HOSEN, NADIRSYAH. "PESAN DAKWAH TENTANG UPAYA MENGURANGI HOAX (ANALISIS BUKU “SARING SEBELUM SHARING” KARYA."

Friska, Rahma Andani. EFEKTIFITAS KOMUNIKASI DAKWAH JURNALIS PADA WARTA LAMPUNG. ID DALAM MENYAMPAIKAN PESAN DAKWAH. Diss. UIN RADEN INTAN LAMPUNG, 2022.

Sari, Nadila Putri Mayang. Pesan Dakwah Dalam Buku Tasawuf Modern Karya Hamka. BS thesis. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis: Aura Nuraini (Mahasiswa STEI SEBI)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel