6 Tarian Tradisional dari Papua Barat yang Wajib Kalian Ketahui!

Tarian Papua Barat memiliki kekhasan yang sangat unik dan etnis. Dengan kostum tradisional khas interior di zaman kuno. Tetapi tarian tradisional Papua Barat jauh lebih istimewa karena mempertahankan tradisi dan kehidupan di saat berburu dan meramu.

Tarian Tradisional dari Papua Barat yang Wajib Kalian Ketahui!

Tarian Tradisional dari Papua Barat

Inilah daftar tarian tradisional Papua Barat beserta penjelasannya yang perpustakaan.id admin rangkum dari berbagai sumber yang jelas.

Tarian tradisional dari Papua Barat :

Tarian daerah Papua Barat ada 6, setiap jenis tarian memiliki keunikan tersendiri, yang tentunya memiliki daya tarik bagi setiap penonton.

1. Tarian Perang

Karena tarian ini sangat jelas bagi keadaan wilayah Papua Barat, di mana beberapa kelompok masih hidup kesukuan. Setiap suku menjaga keamanan dan integritas sukunya masing-masing. Bahkan tidak ragu untuk menyerang suku lain jika salah satu anggota suku terluka. Bahkan sekarang, terkadang ada perang antar suku. Meskipun hal yang memicu perang dapat diselesaikan dengan pertimbangan.

Dalam tarian perang ini, ceritakan bagaimana leluhur berjuang untuk melindungi integritas kelompok, suku / kelas. Gerakan dalam tarian ini juga sangat didominasi oleh kemampuan dalam menangani senjata.

Tarian perang ini hanya dilakukan oleh penari laki-laki. Kostum yang digunakan oleh para penari adalah pakaian tradisional dan lengkap dengan atribut berupa senjata seperti panah, tombak, belati dan lain-lain.

2. Tari Yospan

Tari Yospan ini merupakan salah satu tarian kreasi budaya Papua Barat. Tarian ini menggunakan hasil penggabungan 2 tarian tradisional yang telah ada, yaitu tari Pancar dan tari Yosim. Tari Pancar sendiri merupakan tarian tradisional yang berasal dari Biak, Manokwari dan Numfor. Karakteristik gerakan ini sangat kaku. Untuk alat musik digunakan ukulele, gitar, tifa dan lainnya.

Sedangkan untuk tarian Yosim berasal dari Teluk Sairei, Serul, Waropen. Sekilas, tarian ini menyerupai tarian Polandia Eropa. Hanya saja dalam tarian Yosim, gerakannya jauh lebih lincah dan ekspresif. Dengan kombinasi 2 buah tarian daerah, dapat menghasilkan tarian dengan gerakan yang sangat kompleks. Jumlah penari dalam tarian Yospan juga sangat tidak terbatas. Situasinya mirip dengan genre penari, baik pria maupun wanita melakukan tarian ini dengan bebas.

Tari Yospan, yang biasanya dilakukan di acara-acara besar. Seperti upacara tradisional, pertunjukan seni budaya, penyambutan tamu - tamu penting dan lain-lain. Tidak ada kondisi khusus untuk kostum penari yang digunakan. Namun untuk memperkuat budaya Papua Barat, biasanya dengan pakaian tradisional Papua Barat, yaitu rok rumbai dengan aksesoris.

3. Tari Musyoh

Tarian tradisional ini merupakan bagian dari koleksi tarian dari Papua Barat yang dianggap sakral dari provinsi Papua Barat. Banyak yang percaya dengan mitos tarian Musyoh ini. Oleh karena itu, tarian ini hanya ditampilkan pada waktu-waktu tertentu dan tidak boleh ditampilkan di acara-acara publik.

Berdasarkan kepercayaan masyarakat Papua Barat, tarian Musyoh ini bisa mengusir semangat resah. Semua orang Papua sangat percaya bahwa jika seseorang meninggal secara tragis, pikiran mereka tidak akan tenang. Misalnya, pergi karena kecelakaan.

Gerakan pada tarian ini sangat lincah dan energik. Biasanya, tari Musyoh dibawakan oleh penari laki-laki. Tapi kadang-kadang dilakukan bersama-sama antara penari laki-laki dan perempuan. Untuk kostum yang digunakan oleh penari laki-laki adalah Koteka. Untuk penari pria ini membawa alat musik Tifa. Dalam tari Musyoh, penari laki-laki memiliki 2 tugas, yaitu memainkan alat musik tifa sambil menari. Sedangkan kostum penari adalah rok rumbai. Untuk penari, itu tidak diberkahi dengan atribut apa pun.

4. Tari Suanggi

Bagi Suanggi, tariannya hampir sama dengan tarian Musyoh, yang dianggap sakral dan memiliki perasaan magis. Fungsi tarian tradisional ini juga hampir sama dengan tarian Musyoh, yang terdiri dari mengusir roh jahat. Perbedaannya ketika tarian Papua Barat ini adalah mengusir roh-roh yang telah meninggal secara tragis. Sementara Suanggi menari mengusir roh yang masih memiliki janji yang belum terpenuhi.

Menurut kepercayaan masyarakat Papua Barat, seseorang yang telah meninggal tidak akan tenang. Apalagi semasa hidupnya, manusia memiliki janji yang tidak terpenuhi. Pikiran seseorang akan mengembara dan bahkan mungkin memiliki orang lain. Bahkan dapat menempatkan orang yang terobsesi dalam bahaya yang mengancam jiwa.

Jika diperhatikan lebih dekat, setiap gerakan tarian Suanggi ini bukanlah gerakan tarian pada umumnya. Tapi itu lebih seperti aktivitas dukun yang ingin menyembuhkan penyakit. Tarian ini biasanya dilakukan oleh penari laki-laki. Adapun kostum penari dengan pakaian adat, yang khas Papua Barat. Tarian Suanggi hanya dilakukan ketika seorang warga telah meninggal dan tidak ditampilkan di acara-acara publik atau pertunjukan seni budaya.

5. Tari Sajojo

Tari Sajojo adalah tarian yang menjadi kebanggaan Papua Barat. Karena tarian ini memiliki karakter yang sangat fleksibel. Dengan tidak adanya unsur magis dan sakral dalam tarian ini, tarian Sajojo sangat bebas untuk ditampilkan di acara apa pun.

Dari semua tarian tradisional Papua Barat yang ada, tarian Sajojo adalah yang paling populer di antara tarian tradisional lainnya. Beberapa acara TV lokal juga sempat menampilkan tarian Papua Barat ini. Dengan tidak adanya unsur sakral, pertunjukan tarian ini tidak melanggar aturan biasa yang berlaku.

Selain itu, tidak ada batasan genre antara penari pria dan wanita. Kemudian semua orang bisa menari dalam tarian ini, baik anak-anak, remaja hingga orang tua. Untuk menambah suasana yang lebih meriah, tarian ini bisa dilakukan dengan jumlah penari yang cukup banyak. Ciri khas dari gerakan ini adalah lincah, energik dan sangat ceria. Suara musik yang menyertainya juga sangat hidup.

Meskipun tari Sajojo berasal dari Papua Barat, kostum penari sangat fleksibel dan dinamis. Dalam arti bahwa Anda tidak harus mengenakan pakaian tradisional Papua Barat seperti rok rumbai. Anda juga bisa mengenakan pakaian tradisional dari daerah lain. Atau dengan pakaian kreatif tradisional seperti gambar tari Papua Barat yang ada.

6. Selamat datang menari

Tarian selamat datang memiliki karakter yang hampir sama dengan tarian sajojo, yang tidak mengandung unsur magis dan dianggap sakral. Oleh karena itu, perkembangan tarian ini juga cukup luas. Tidak ada batasan untuk memperkenalkan tarian tradisional ini kepada masyarakat luas.

Hanya saja tarian selamat datang memiliki makna/makna tersendiri, yaitu untuk menyambut tamu. Oleh karena itu, tarian ini harus dilakukan pada pembukaan / di awal acara, serta tanda untuk menghormati para tamu. Gerakan tarian selamat datang sangat energik. Namun memiliki nilai estetika yang cukup tinggi. Tarian ini dapat dilakukan oleh penari pria dan wanita.

Kostum yang digunakan oleh penari menari adalah pakaian tradisional Papua Barat dengan atribut dan aksesoris yang sangat lengkap. Kostum penari pria biasanya menggunakan Holim dan membawa tifa / senjata tradisional. Sedangkan untuk para penari, mereka menggunakan rok rumbai.

Ulasan diatas adalah penjelasan lengkap dari beberapa tarian Papua Barat. Ulasan ini dapat digunakan sebagai pengetahuan tentang keragaman budaya. Terutama budaya Papua Barat, yang kurang mendapat perhatian dari masyarakat kita sendiri.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel